Minggu, 10 Juli 2011

Silence *cerpen Cagni*

“besok jam 9 tampilin 2 lagu di acara musik, jam 11 wawancara, jam 2 pemotretan buat majalah, dan jam 5 kita berangkat ke lokasi syuting video clip lagu baru loe,” seorang lelaki yang sedang berjalan di tangga membacakan jadwal yang kedengarannya sangat padat.
“huft.. penuh amat sih..” keluh lelaki didepannya yg juga sedang menaiki anak tangga.
“yah mau gimana lagi? Udah keburu di kontrak..”
“bisa ga salah satu dibatalin?”
“ya ga lah Kka! Kalo dibatalin, kita harus bayar ganti rugi yg bisa dibilang besar Kka!” lelaki yg dibelakang berteriak dengan nada sedikit membentak pada lelaki yg didepannya, tapi lelaki yg dipanggil ‘Kka’ itu hanya terus berjalan.
“eh eh eh.. mau kemana loe?” lanjutnya.
“tidur.” Jawab Cakka santai.
“lha kok tidur? Pokoknya gue gamau tau besok loe harus hadir di semua acara itu.” Lelaki itu berteriak didepan pintu kamar lelaki yg satunya.
Yupz, lelaki itu ternyata Cakka, Cakka Nuraga lengkapnya. Ia adalah seorang artis yg sedang naik daun. Jadwalnya begitu padat. Dengan suaranya yang merdu, kemampuan aktingnya, dan tentu wajahnya yang tampan, Cakka mempunyai banyak fans khususnya dari kalangan remaja wanita. Sedangkan lelaki yg satunya bernama Gabriel Damanik atau Iel akrabnya. Ia adalah meneger Cakka yg taka lain dan tak bukan adalah kaka kandung Cakka sendiri. El yg mengurus semua jadwal Cakka.

@Cakka’s Room
“huft... caaappeeee!!!” teriak Cakka meluapkan kelelahannya.
“gue bosen kaya gini, gue bosen jadi artis, gue cape..” keluhnya.
“gue pengen balik lagi ke kehidupan gue yg dulu..”
“tapi gimana caranya?!” sedari tadi ia hanya berbicara sendiri sambil merebahkan tubuhnya dikasur empuk dan mengacak-acak rambutnya.
Tiba-tiba lampu menyala terang diatas kepala Cakka. Ia mendudukan tubuhnya, “aha! Gue punya ide!”

Besoknya...
@Cakka and Iel’s home
“Cakka!!! Bangun!!! Kebo ndut!!! Woyy!!!” Iel berteriak sangat kencang dan menggedor-gedor pintu kamar Cakka.
“haduhh!!! Kebo banget sih tuh anak, udah setengah jam gue disini, tu anak blm bangun jg..”
“gue minta kunci cadangan ke Bbi aja deh..”
“BIBBIIIII!!!! OOHHH BIIIBIII!!!!” teriak Iel mengikuti nada Upin & Ipin.
“aduh den, knpa sampe triak-triak bgitu?” tegur Bi Surti yg notabennya pembantu di rumah Cakka dan Iel.
“hehe, mengap bi.. Iel Cuma mau minta kunci cadangan kamar Cakka kok.” Jawab Iel cengengesan.
“nih!” Bi Surti memberikan kuncinya dan langsung meningalkan Iel.
“jjiahh, marah nih ceritanya..”
“iya!”
“oh.. silahkan deh..” Bi Surti yg terkenal dengan sikap genitnya hanya geleng-geleng kepala.
Iel langsung membuka pintu kamar Cakka dan betapa terkejutnya a ketika tidak menemukan Cakka dikamarnya. “Caakkkaaaa!!!!”

@Mall -Cakka-
Ternyata ide yg Cakka temukan adalah kabur dari rumah. Tadi jam 5 pagi ia mlaksanakan rencananya dan masih sukses hingga detik ini. Ia memakai jaket, jeans, dan topi yg menutupi mukanya sehingga tidak dikenali oleh warga sekitar.
Tapi, rencananya hancur karna seorang cewe menabraknya, “argh!” erang Cakka. Topi nya jatuh dan tidak tertata rapih lg atas kapalanya, sehingga ia begitu mudah dikenali. Dalam waktu yg singkat, orang-orang sekitar mengerubungi Cakka. Cakka panik, karena ternyata mereka bukan membantu, tapi malah menyusahkan. Mereka hanya minta foto dan tanda tangan Cakka, dan tidak memikirkan posisi Cakka saat itu yg baru bangun dari jatuhnya.
“eh, itu Cakka Nuraga..”
“Cakka!!! Foto bareng yuk!”
“tanda tangan bajuku donk Kka!!!”
Teriakan histeris terdengar disekeliling Cakka. Cakka ingin keluar dari kerumunan itu karna merasa risih, tapi percuma mereka benar-benar banyak.
Tiba-tiba tangan hangat menarik Cakka keluar sari kerumunan. Mereka berlari sampai keluar mall, masih dengan keadaan fans yg mengejar disertai teriakan histeris. Cakka dan Si Penolong naik Taksi, dan untungnya aman.
Cakka menoleh, dan mendapati teks pada HP yg ditunjukan Si Penolong, “maaf sudah menabrakmu dan membuat penyamaranmu kacau ”
“jadi loe yg nabrak gue? Huh, ya udahlah gapapa, toh skarang udah aman.” Jawab Cakka.
Lagi-lagi gadis itu mangetik sebuah teks dan memperlihatkannya pada Cakka, “kenalin, Gue Agni.”
“mmh, ya. Cakka.” Jawab Cakka ragu bercampur bingung. ‘kenapa sia ga bicara aja sih..’
Agni mengetik lagi, “udah tau kali, siapa sih yg ga kenal loe.” Cakka hanya membalasnya dengan tawa kecil.
“ngomong-ngomong, kita mau kmana skarang?” tanya Cakka.
“rumahku,” ketik Agni pada Hpnya.
“oo.. mmh, knapa loe.. ga ngomong aja sih..?” tanya Cakka ragu.
Agni menundukan kepalanya, “gue bisu.” Ketiknya.
“ooww... sory..” Agni menganggukan kepalanya yg brarti ‘gapapa’ dengan senyum manis.
‘manisnya..’ batin Cakka.

@Agni’s Home
Cakka memperhatikan seluruh isi rumah Agni yg sederhana. Agni menarik tangan Cakka, menuju kamarnya.
“eh eh eh... mau kmana?”

@Agni’s Room
“waaww...” Cakka melihat kagum pada kamar Agni. Kenapa? Karna warna dindingnya ungu, sama seperti warna favoritnya. Dan dinding ungu cerah itu hampir seluruhnya tertutup oleh poster Cakka Nuraga.
“gue juga CL lho..” ketik Agni.
“ehehe...” Cakka tertawa kecil sambil garuk-garuk kepalanya yg tidak gatal.
“btw, loe td lagi ngapain di mall sentirian? Ga wajar buat artis kaya loe.”
“mmh, gue kabur dr rumah.”
“knapa?”
“gue bosen jadi artis, gue cape, gue mau kembali ke kehidupan gue yg dulu aja..” jelas Cakka.
“tapi apa loe pikirin gimana CL jadinya kalo loe ga ada?”
“yahh.. tp apa CL juga bisa ngerti gue yg cape banget?!”
“loe ga ngerti sih Ag, jadwal gue padat banget stiap hari. Dan itu ngbuat gue jadi jarang tidur dan makan ga teratur.” Lanjut Cakka.
“knapa loe ga atur jadwal loe biar ga terlalu padat?”
“ga bisa. Kakak gue udah terlanjut ngontrak jadwal-jadwal itu.”
“ga bisa dibatalin?”
“gue harus bayar ganti rugi yg besar nanti.”
“hmm... tapi loe ga boleh putus asa gitu donk! Semangat! Mulai dari skarang aja atur jadwalnya. Ok?”
“huft..” Cakka menghela nafas panjang.
“pikirin CL donk Kka.. pasti banyak yg kecewa. Gue juga..”
“hmm iya sih...”
Keduanya terdiam sampai Cakka bertanya, “gimana rasanya ga bisa bicara Ag?”
“ga enak banget. Dulu jg gue suka nyanyi.”
“sejak kapan loe bisu?” Agni menggerakan tangannya membuat angka 6.
“kalas 6?” Agni menggeeng.
“umur 6 tahun?” kali ini Agni mengangguk.
“kok bisa?”
“kecelakaan mobil. Kakak dan ayah gue meninggal, dan gue... yah ginilah. Gue tinggal berdua sama ibu.”
“oohh.. semangat ya.. walaupun gue dan orang lain ga bisa denger suara loe, loe harus tetep kejar cita-cita loe. Gue yakin bisa terwujud kalo loe semangat, berdoa terus, dan keep smile!” hibur Cakka sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Agni pun ikut tersenyum dan mengangguk. “loe juga harus tetep jaga perasaan CL, jangan Cuma karna cape loe nyerah.”
“sipp!!!”
***
3 bulan kemudian...
Sejak saat itu, mereka semakin akrab, sering bertemu, bahkan saling menghibur. Jadwal Cakka sekarang juga sudah tidak begitu padat, karna Cakka menegur kakaknya sendiri. Kini mereka harus berpisah sebentar, atau mungkin lama.. Cakka harus sekolah ke luar negeri sambil meneruskan karirnya yg sudah menjadi ClassWord. Ia akan melaksanakan tour album ketiganya keliling dunia (CL bilang, amin!).
“bye Ag, nanti kita kontak lg ya.” Agni mengangguk. Sepertinya sudah ada rasa berbeda diantara keduanya. Tapi mengapa mereka berpisah... berat rasannya untuk tidak bertemu sehari pun bagi mereka berdua.

***
2 tahun kemudian...
Lelaki tampan baru saja datang dari luar, dan langsung merebahkan badannya.
To : my lova
Ketaman waktu itu sekarang. 
Ia mengirim pesan singkat pada nama ‘my lova’ pada hp nya. Siapa? #hanya lelaki itu dan tuhan yg tau. :P

***

Disebuah taman, terlihat seorang lelaki yg sepertinya sedang menunggu seseorang. Cakka, ia sedang menunggu ‘my lova’ nya. Ia terus menendangi kerikil-kerikil yg ada ddepannya.
TUKK!
Batu kecil mengenai sepatu Cakka dari belakangnya. Cakka menoleh dan mendapati orang yg menunggunya tersenyum manis.
“hay..” sapa Cakka pada gadis yg ditunggunya.
“hay juga..” gadis itu membalasnya dengan suara halus. Cakka kaget, matanya sudah hampir keluar, “lho, kok... loe.. bisa..??”
“gue udah oprasi Kka, dan akhirnya gue bisa bicara lg kaya dulu..” gadis itu menjelaskan dengan semangat.
“oh.. waww! Mmh.. suara loe lembut, selamat Ag,” ternyata gadis itu Agni. Gadis yg sudah nampak lebih dewasa dibanding 2 tahun yg lalu. Dengan dress biru awan dipadukan dengan rambutnya yg digerai. ‘waww! Cantik!’ batin Cakka. #baru nyadar Agni cantk Kka?!
“makasih,”
“eh, knapa ngajak gue ksini?” tanya Agni.
“emang ga kangen sama gue? Hmm?” goda Cakka. Pipi Agni mendadak berubah jadi tomat rebus, ia menundukan kepalanya.
“ya.. kangen lah..”
“haha.. siapa sih yg ga kangen sama Cakka Nuraga...” narsis Cakka
“yee.. narsis..”
“eh, Ag. Serius nih..”
“apa?”
“bentar.. loe uda punya pacar blom?”
“blm, knapa?”
“hahaha.. jomblo terus!”
“yee.. emang loe udah?”
“blm,” jawab Cakka santai
“huh! Sama aja!”
“seenggaknya gue pernah ama Shilla! Loe kan blm sama sekali!”
“biarin! Masih kecil tau!”
“masih kecil?! Sadar buu! Loe tuh udah 20 taun!” Agni terdiam. ‘ia juga ya? Knapa gue ga pernah mikir buat cari cowo?’
“gimana kalo loe sama gue aja?”
“hah?!”
“biasa aja donk!”
“iya iya... tp.. maksudnya?” Agni kaget setengah mampus. Cakka menggenggam tangan Agni.
“selama gue disana, gue ga pernah konsen sampe ditegur ama dosen brapa kali. Kenapa? Karna gue selalu kepikiran sama loe. Gue pengen cepet pulang, dan akhirnya hari yg gue tunggu datang.”
“lha? Terus?!”
“masa ga ngerti sih! Gue suka sama loe Agni!!!”
“o.. owhh... terus?”
“dasar telmi!”
“eh.. iya iya.. bercanda doank kan...”
“terus gimana?”
“apanya?”
“ya.. kita?”
“kita apaan?”
“jawab donk..!”
“jawab apaan?”
“huh! Mau jadi cewe gue ga?!”
“ekhemm.. mmh.. gimana ya? Kalo fans loe pada histeris trus gue yg kena gimana?”
“gue jamin ga!”
“ok deh!”
“jadi kita jadian?!” tanya Cakka gembira. #pasangan telmi! Viss! ;P
“menurut loe..?!” jawab Agni ketus dan langsung meninggalkan Cakka sendirian.
“eh eh eh.. mau kemana Yank..” Cakka mengejar Agni dan langsung merangkul nya.
“ih.. apaan sih!” Agni yg merasa risih dengan sikap genit Cakka
“biarin! Kan skarang loe punya gue!”
“ish!” Agni berlari dan Cakka mengejarnya. Alhasil, mereka jadi main kejar-kajaran.

***

The End.

Selasa, 05 Juli 2011

Pacarku Anak Ingusan #3 -Begin Suspicious 2-

@Agni – gatau dimana
Saat Agni berjalan melewati ruang guru, Agni sempat bertabrakan dengan Alyssa alias Ify yang sedang membawa beberapa lembar kertas.
“eh, maaf Ify..” sahut Agni saat bertabrakan dengan Ify.
“gapapa.” Balasnya dan langsung meninggalkan Agni. Agni bingung, lalu ia melihat sebagian kertas Ify yg jatuh. Setelah dilihat-lihat lagi… itu..
“soal ujian tengah semester..?!” gumam Agni kaget plus bingung.
“jangan-jangan..” Agni langsung berlari mencari Ify.
“kamu lihat Ify?” tanya Agni pada salah satu murid.
“ga,” tiba-tiba Agni mendengar suara bentakan di lorong yg sepi. Agni mendatanginya.
‘mereka mengcopy soal ujian.. smoga ini ga ada hubungannya sama rumor itu.. tapi, kenapa Ify melakukannya..’ batin Agni sambil berlari.
“loe berhasil?” tanya seorang dilorong sepi itu.
“…” tak ada balasan dari orang satunya lagi.
“loe tau?! Yang bisa masuk ruang guru tanpa dicurigai, Cuma murid teladan kayak loe!” bentaknya.
“maaf..” kini hanya terucap kata maaf dari orang satunya lagi (?).
“kalo loe gagal juga dia pasti maafin loe!” bentaknya lagi.
“Chalk Missile!!!” teriak Agni yang melihat kejadian itu. Agni melemparkan beberapa potong kapur tepat pada wajah sang pembentak, yang ternyata Rio.
Rio terjatuh. Wajahnya sudah merah padam menahan marah. Sedangkan yg dibentak Rio yaitu Ify hanya melihatnya dengan tatapan takut. “beraninya sama cewe! Kalo kamu kasar sama cewe, ibu kamu yg lagi sakit pasti sedih deh!” tegur Agni.
“loe tuh ya.. siapa yg ibunya sakit coba?!” sahut Rio pelan.
“kamu mau coba?” tanya Agni sambil mengangkat papan tulis dan bersiap menggesekan kapur. #itulah guna papan tulis Agni.. haha..#
“Agni..” seseorang yg suaranya sudah familiar bagi Agni memanggilnya. Agni menoleh, “apaan, Cakka?” tanya Agni. Rio dan Ify pun ikut menoleh. “Cakka?!” kaget Rio.
“heh? Tumben Rio, berduaan sama Ify..” kata Cakka. Rio dan Ify langsung memalingkan wajahnya dan pergi menjauh.
“Ify tunggu..” Agni hendak menyusul Ify, tapi ada tangan hangat yang mencegahnya.
“Agni.. ada buku yang mau gue cari, bisa anterin gue?” tanya dan pinta Cakka.
“maaf, sekarang..” Agni menghentikan kata-katanya dan mengingat kejadian tadi, saat Cakka memberi Rio uang yang sangat banyak.
jangan-jangan Cakka tau? Tentang…’ batin Agni. Agni terus menatap Cakka sambil memegang dagunya.
Cakka yg merasa risih pun berkata, (ceilah!) “kenapa?”
‘aku ga mau percaya kalo uang itu untuk transaksi soal ujian, tapi aku ga boleh diemin hal ini..’ batin Agni.
“ok,” jawab Agni.

@ruang data
“untung loe mau nganter gue, ruang data selalu sepi sih!” Kata Cakka memulai pembicaraan.
“Cakka!” tiba-tiba Agni menarik kerah baju Cakka dan mangubah posisinya menjadi berhadapan. Begitu pun Agni.
“apaan sih?! Ngagetin aja!” keluh Cakka.
“maaf kalo aku terlalu mikirin ini, tapi ada yg harus kamu jawab!”
“uang yang kamu kasih ke Rio hari ini, uang buat apa sih?” tanya Agni serius. Cakka kaget mendengarnya.
“aku liat itu waktu istirahat tadi..”
“ada juga gossip miring yang beredar, aku jadi curiga sama Ify dan Rio..” jelas Agni.
“Plis, kasih tau aku kalo kamu tau sesuatu!” kata Agni. Cakka yang masih saja santai mulai memunculkan senyum miring dan liciknya. Ia membuka kacamatanya, “suka main mata-mata ya, De’Agni?” Kata Cakka dengan nada mengejek.
Cakka terus maju mendekati Agni, spontan Agni juga mundur untuk menjaga jarak. Sampai akhirnya Agni sudah tidak bisa mundur lagi. Cakka mengapit Agni dengan kedua tangannya. “hah?” Agni yang masih polos bingung dengan tingkah Cakka.
CUPP!
Cakka mencium Agni tepat dibibirnya (maaf, saya Cuma liat di film ‘Karate Kid’ anak umur 12 tahun udah kaya gitu. Jangan pikir saya udah pernah, belum! Umur saya juga masih 13 tahun. Mohon Jangan Ditiru!). Buku-buku yang Agni pegang jatuh semua karena kaget.
2 detik kemudian, Cakka melepaskan bibirnya dari bibir Agni. Jarak wajah mereka kini hanya sekitar 5cm. “ini sebagai penutup mulut, adik kecil.” Kata Cakka.
“loe bisa jaga rahasia kalo gue sama Rio sahabatan kan?” tanya Cakka. Cakka mundur 1 langkah. “tenang, kita berteman baik kok! Kita pikir para guru ga perlu tau, sebagai gantinya kejadian ini gue anggap sebagai rahasia kita berdua. Loe ga perlu takut!” Lanjut Cakka. Ia memakai kaca matanya dan meninggalkan Agni yang mulutnya masih terbuka.
‘apa-apaan nih?! Apa yang sebenernya terjadi?’ batin Agni bingung.
‘siapa sebenernya Cakka? Apa hubungan mereka semua? Tapi, aku tadi.. aku ini masih anak kecil kan? Tapi aku dicium sama orang dewasa??? Huaa!!!’ Agni menjatuhkan tubuhnya, duduk dilantai dengan mulut yang masih terbuka.

Bersambung.
Ify nyuri soal ujian?
Apa hubungan Ify, Rio, dan Cakka?
Apa yang mereka rencanakan?
Eh, Cakka nyium Agni sebagai penutup mulut?
Oh nooo! Mau tau kelanjutannya, baca Part 4?!

add fb 1 : Rinrin Dila C-luvers'agz
foll twitter : @dilaNRG'agz

Pcarku anak ingusan #2 -Begin Suspicious-

@ruang kepsek
“eh, ini ruang kepseknya?” tanya Agni.
“oh! Akhirnya datang juga si murid baru,” sambut Kepsek. Agni hanya tersenyum.
‘wah, kepseknya masih muda!’ batin Agni.
“bagaimana reaksi murid lain dikelas barumu?” tanya Pak Duta, selaku Kepsek INHOMS.
“kelihatannya mereka semua murid yang baik,” jawab Agni.
“ahaha.. begitu ya..” tawa Pak Duta sambil mengacak-acak rambut Cakka yang sedang tersenyum.
“aku permisi dulu, om.” Kata Cakka dan langsung keluar dari ruang kepsek.
“hah?! Om..?” kaget Agni.
“dia anak abangku. Aku mengurusnya kerena kedua orang tuanya bekerja di luar negeri.” Jelas Pak Duta. Pak Duta adalah orang yang santai dan ramah. Yah, 11-12 sama Agni deh. Haha..
‘wah, jadi family nya kepsek jadi ketua kelas..’ batin Agni kagum.
“kaya murid teladan dikomik. Di kelas XII.2 ada Alyssa ranking 1 sekolah, juga ada Cakka diranking 2. Tapi hati-hati juga ada biang onarnya. Ketua kelasnya murid unggulan, biang onarnya pasti Rio. Haha..” tawa Agni dengan mata berbinar-binar karena terlalu senang.
“wah, kamu sudah hafal nama murid-murid.” Puji Pak Duta.
“iya! Agni udah hafalin semua murid di sekolah ini!” kata Agni tersenyum dan mengacungkan kedua jarinya membuat huruf ‘V’.
“wahaahaa!!! Pantas kamu lulus SMP diusia 12 tahun.”
“kalau ada masalah, bicaralah pada Bu Winda.” Lanjutnya. Bu Winda hanya tersenyum.

@Istirahat – Taman Belakang, Kandang Kelinci
“Ray! Acha! Waktunya makan siang!” teriak Agni.
“mulai sekarang kalian akan tinggal dikandang kelinci ini. Bertemanlah dengan para kelinci itu.” Kata Agni sambil berjongkok mengelus bulu RaCha.
“aku akan memulai pelajaran pertamaku. Aku gugup, tapi harus berusaha..” gumam Agni melihat langit.
SIINGG
Agni yang merasa ada orang lain disitu menoleh. Lalu ia menjerit dan loncat karena kaget. “Al.. Alyssa!!!”
GUBRAKK!  (Cakka : Tuh kan! Loe bawa-bawa bokap gue lagi. Boleh aja sih, tapi pake ‘om’ donk! # Dila : ehehe, mangap atuh Kka. Kan dinaskahnya udah kaya gitu.)
“maaf..” ucap Alyssa -Ify-.
“kamu juga bertugas ngasih makan mereka?” tanya Agni.
“nggak juga sih, habis ga ada yang ngurus mereka.. eh, panggil Ify aja yah..” jawab Alyssa.
“iya. jadi kamu juga suka binatang. Para kangguru ini adalah…”
“Bel hampir bunyi, misi.” Potong Alyssa dan langsung pergi.
“aku juga harus balik ke kelas. Hm..” gumam Agni dan langsung berlari.
Ditikungan menuju lorong, Agni melihat Cakka memberi uang yang cukup banyak pada Rio. ‘Cakka, dan Rio? Ngapain mereka? Apa mereka emang akrab?’ batin Agni sambil mengintip mereka.
Agni langsung lemas saat melihat Cakka memberikan uangnya. ‘tadi itu apaan? Seharusnya ini ga terjadi di tempat para remaja yang suci. Kenapa dia ngasih uang sebanyak itu? Ini ga wajar..’ Agni syok berat.
‘oh ya! Rio pasti harus mengurus ibunya yang sakit dan adiknya yang banyak. Ditambah lagi, ibunya harus dirawat dirumah sakit. Cakka membantu sahabatnya yang lagi kesulitan. Jadi mereka terikat dalam persahabatan yang kayak gitu!’ batin Agni menebak yg entah benar atau salahnya.
“aku harus cepat!” Agni kembali berlari menuju kelas.

@kelas XII.2
‘akhirnya pelajaran pertamaku dimulai..’ batin Agni.
“kita mulai belajar, kalau ada yang ga ngerti jangan ragu bertanya ya! Sekarang buka buku halaman 32!” suruh Pak Dave, salah satu guru INHOMS.
“Pak Dave aku mau tanya!” teriak seorang murid sambil mengangkat tangannya.
“silahkan!”
“tapi, mau nanya ke Agni. Boleh?” tanyanya.
“emang mau nanya apa?”
“mau tanya, Agni udah punya cowo belum?” tanyanya pada Agni. Murid lain pun mulai mengerubungi Agni dan bertanya yg aneh-aneh, menghiraukan Pak Dave yg cengo.
“cowo Australia keren ga?”
“loe pernah meluk koala?”
“loe tau idola disana ga?”
“pernah jadian sama cowo disana?”
“hei, Agni! Kita karaoke yuk ntar malam!”
‘waduh! Gimana nih!’ batin Agni panik.
“Rio keluarkan bukumu!” suruh Pak Dave. Murid yg mengerubungi Agni belum bubar, tapi mata Agni tertuju pada Rio yg sedang ditegur.
“gue gak mau ikut pelajaran banci! #peace omDave. Maaf banget, gak akan lagi deh!#” sahut Rio meremehkan. Agni kaget dan kesal mendengarnya.
Agni maju kedepan, mengambil kapur (papan tulisnya ada 2, blackboard and whiteboard, kayak disekolahku J), dan menggesekan kapurnya sehingga menghasilkan suara yg nyaring dan bisa membuat gendang telingan rusak.
SREEKKK!!!
Semua murid dan Pak Dave langsung menutup telinganya. Bahkan ada yg sampai jatuh dari kursinya, dan ada yang sampai mengeluarkan air mata.
“kalian ga boleh gitu donk sama Pak Dave, gimana pun juga dia kan guru kita. Gak sopan tau! Kalian ga boleh nilai orang dari luar aja! Rio juga harus nurut donk!” tegur Agni. Semuanya cengo. Lalu, Agni menghampiri Rio. Mengambil papan tulis kecil miliknya dan sebatang kapur.
“gimana Rio? Nggak dengar?” ledek Agni sambil bersiap menggesek kapur lagi.
“Ok!” teriak Rio sambil menutup telinganya. Agni menyimpan kembali papan tulisnya.
“hehe.. Pak Dave, sekarang tolong lanjutin lagi pelajarannya ya..” kata Agni sambil tersenyum.

@Istirahat ke 2 – taman belakang, kandang kelinci.
“hebat! Kamu bisa buat biang onar itu diam! Hahaha..” puji Bu Winda pada Agni. Yap, mereka sedang mengobrol diKandang kelinci sambil berjongkok dan mengelus-elus RaCha.
“apa dia emang bermasalah? Keliatannya dia ceria?” balas Agni dengan sedikit tawa.
“memang. Sejak masuk sekolah dia selalu begitu hingga akhirnya tinggal kelas.” Jelas Bu Winda.
“Lalu, Ibu dengar belakangan ini ada yang mengcopy soal ujian dan menjualnya kepada murid. Entah diakan dalangnya..” lanjutnya.
“masa sih…” Agni sedikit ragu.
Bu Winda beranjak berdiri, “ini baru gossip, lagipula belum ada yang mencuri soal ujian itu.”
Ia mulai berjalan meninggalkan Agni. Ia berbalik, “sebentar lagi ujian tengah semester, hati-hati ya!” BuWinda melambaikan tangannya.
“Rio emang keliatan serem, tapi kayaknya dia ga mungkin pakai cara selicik itu untuk dapet uang. Meski itupun untuk ibunya yang sakit.” Gumam Agni. #mari mangarang bebas! J
Agni keluar dari kandang kelinci. Dan mulai jalan gatau kemana saya juga… :P

****
Bersambung.

Apa rencana Cakka dan Rio?
Apakah gossip tentang soal yang dicopy itu benar?
Kalo bener, siapa pelakunya?
Apa yang terjadi selanjutnya, baca Part 3?!

add fb 1 : Rinrin Dila C-luvers'agz
add fb 2 : Dila Cakkalvinoszta Icl Forever
add fb 3 : Nadhesiko Riri Hoshizawa
follow twitter : @dilaNRG_agz

Thanks.