Rabu, 15 Juni 2011

Pacarku Anak Ingusan #1 -Fist Meeting-

hmm, Part 1 nya dateng nih.. doaku terus sama, moga ada yg buka blog ini, dan moga ada yg baca cerpenku.. Amin.

*************

‘Mulai hari ini aku akan jadi bagian dari INHOMS. Aku akan memulai kehidupan sekolah yang indah sampai kebawa dalam mimpiku!’ batin Agni sambil memperhatikan sekolah barunya.

“Masuk yuk, Ray, Acha!” ajak Agni pada kedua kanggurunya sambil menoleh kebelakang.

“Heii!!! Udah kubilang, jadilah anak baik disekolah!” teriak Agni saat melihat kedua kanggurunya mulai bertengkar lagi.

“Acha hangan nyakitin yang lemah! Ray juga jangan kesana!”
‘hu hu hu.. padahal aku harus pergi ke ruang kepsek..’ batin Agni.

“hei tunggu!” Ray dan Acha menuju sebuah tikungan masih dalam keadaan Acha memukul, Ray menangkis.

“WAAAHH!!!”

GUBRAKK!  (Cakka : jangan bawa-bawa nama bokap gue donk! Ga pake sebutan ‘om’ lagi! Ga sopan loe!. # Dila : iya, iya.. sory Kka..)

Seseorang berteriak dan jatuh karena kaget saat bertabrakan dengan RaCha. “ah, maaf!” ucap Agni.
“kamu nggak apa-apa kan?” tanya Agni.

“itu.. kangguru ya?!” tanya cowo itu.

“bu.. bukan, itu kelinci.”

“oh.. maaf, tadi gue kaget.”

‘kok anak kecil bisa masuk sini sih?’ batin cowo itu bingung.

“ah! Kamu, Cakka Kawekas Nuraga, kelas XII.2 nomor absen 7!” teriak Agni gembira sambil menunjuk tepat depan wajah cowo itu, Cakka.

“kok tau sih?” tanya Cakka.

“aku liat didaftar murid, aku juga akan jadi bagian kelas XII.2.”

“ah? Mm, oh.. murid baru ya? Seragamnya belum jadi ya?” tanya Cakka bingung karena melihat Agni tingginya tak seperti anak SMA lainnya.

“kok, eh, emang kenapa? Kok kayak yang bingung gitu?”

“eh, ah.. nggak kok.”

‘kayaknya polos banget ya? Udah pendek lagi!’ batin Cakka.

“gue ga denger ada anak baru, wali kelas mendadak masuk RS jadi ga bisa dihubungi. Jadi masuk aja dulu ke kelas.” Kata Cakka memberikan petunjuk.

‘wah, jadi ini kelasku? Asik!’ batin Agni senang.

“ketua kelasnya gue dan…” Cakka belum sempat melanjutkannya karena sudah dipotong teriakan Agni.

“Alyssa Saufika Umari nomor absen 3,kan? Salam kenal!”

CEKLEKK! #suara pintu#

Dua orang yang berbeda dari wajah sampai pakaiannya masuk kedalam kelas(?). kelas yang tadinya berantakan, langsung rapih. Cuma ada Agni yang masih berdiri didepan dan sekarang ditambah 2 orang yang baru masuk.

“kamu Mario Stevano nomor absen 18 kan?” teriak Agni saat melihat Rio.

“yah, Rio. Kamu telat lagi, tapi karena Ibu sedang bermurah hati, duduklah.” Suruh orang disebelah Rio, yaitu salah satu guru di INHOMS, Bu Winda.

“siapa loe?” tanya Rio sambil berjalan kekursinya.

“ok, anak-anak, kita mendapatkan seorang murid baru, (lirik Agni) silahkan perkenalkan dirimu nak.” Kata Bu Winda sebagai guru kesehatan dan penjaga UKS. Bu Winda adalah guru yang super ramah, sikapnya pun masih kekanak-kanakkan.

“halo semuanya! Mulai sekarang aku jadi bagian dari sekolah ini. Aku berasal dari sekolah International di Australia. Namaku Agni Tri Nubuwati, panggil aku Agni. Umurku masih 13 tahun, karena aku loncat 3 tahun di Australia. Motto-ku adalah Cinta, Persatuan, dan Kemenangan! Cinta akan melahirkan persatuan, dan persatuan akan menuntun kita menuju kemenangan! Aku harap kita bisa menjadi teman yang baik, eh, sahabat yang baik di kelas XII.2. Terima Kasih! Eh, tunggu, satu lagi, tolong jangan anggap aku anak kecil, anggap aku seumuran dengan kalian, ya!” teriak Agni memperkenalkan dirinya dengan rumus PxL-Cakka+Agni=CaGni rumus CGL.  #abaikan!

Semuanya masih kaget dan berbisik-bisik. Ada yang kagum dengan prestasi Agni, dan ada juga yang cengo dengan perkenalan diri Agni yang super panjang.

“ya sudah, skarang kamu duduk di sana.” Suruh Bu Winda sambil menunjuk bangku kosong.

“karena sekarang guru-guru ada rapat. Kalian bebas, asal jangan kabur!” lanjutnya.

Agni berjalan menuju bangkunya. Matanya terlihat berkaca-kaca saking senangnya. Ia segera duduk dan ngengusap-usap mejanya. “inilah ruang yang kudambakan. Ini meja milikku.”

Tettt!!! Bel istirahat berbunyi. Gosip tentang Agni, seorang anak baru yang baru berusia 13 tahun pun mulai menyebar.

Agni berlari dengan senyum riang. Murid disekarnya mulai berbisik saat Agni melewati lorong.

“udah tau anak baru di kelas XII.2 ?!”

“baru 13 tahun udah masuk SMA!”

“dia lompat 3 tahun di sekolah luar negeri.”

“tapi kenapa dia bikin motto kayak gitu ya? -__-“

‘setelah melihat sekelilingku, aku tau kehidupan sekolahku yang indah sudah dimulai,” batin Agni semangat.

Saat Agni berada diruang guru, tiba-tiba seseorang memanggilnya. “permisi, Agni kamu dipanggil kepala sekolah,” kata orang tersebut yang ternyata Cakka.

“Cakka Kawekas Nuraga, kelas XII.2 nomor absen 7..” Agni menoleh dan seperti biasa, mengucapkan biodata lengkap sang tokoh (?).

“coba bilang sekali lagi?!” sahut Agni yang sudah keluar dari ruang guru dan sedang berhadapan dengan Cakka.

“kepala sekolah..” ulang Cakka.

“bukan yang itu!”

“Agni..?” mereka mulai berjalan.

“ahaha… ga ada panggilan ‘adik’ lagi… yeyeye!” senang Agni.

“semua keliatan ramah dan akrab ya.. J” lanjut Agni ditengah langkahnya.

“nggak ada yg memperlakukanmu sebagai teman sebaya, kan? Heh.. adik!” gumam Cakka dengan senyum licik.

**************
Bersambung.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Kenapa Cakka senyum licik ya?
Mau tau kelanjutannya, baca Part 2?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar